Berulangkali kedua orang tuanya mendesak Tobalik untuk memilih pasangan hidup, menikah dan sekaligus meneruskan bisnis keluarganya. Namun Tobalik masih tetap tidak mampu menemukan tambatan hati yang sempurna sesuai dengan kata hatinya.
Banyak sekali wanita berusaha mendapatkan cintanya, namun Tobalik selalu menemukan sesuatu hal yang kurang "sreg" dalam diri mereka. Hingga suatu ketika, saat lelah mencari pendamping hati yang sempurna, Tobalik menjumpai seorang guru spiritual yang terkenal akan kebijaksanaannya.
Tobalik : “Bagaimana caranya agar saya mendapatkan pendamping yang paling sempurna di dalam hidupku...?”
Sang Guru : “Begini anakku yang sedang labil. Kamu lihat 12 lukisan indah di dinding ruangan ini? Ada yang bergambar hewan berbulu menawan, bunga berwarna cerah dan menarik, berbagai pemandangan indah dan sebagainya.."
Tobalik mengarahkan pandangannya ke seluruh dinding ruangan yang eksotik. Semua lukisan tertata rapi di dinding dengan posisi mengelilingi ruangan tempatnya berdiri.
Sang Guru : "Berjalanlah dengan mengelilingi ruangan ini, lalu pilihlah sebuah lukisan yang menurutmu menarik. Bergeraklah maju dan jangan pernah mundur kembali ke belakang. Kamu mengerti, anakku..?"
Tobalik : "Saya mengerti Guru..."
Setelah berjalan mengeliling ruangan, mengamati satu persatu lukisan indah di dinding, akhirnya Tobalik tiba kembali di posisi awal. Namun Tobalik sama sekali belum berhasil memilih lukisan yang menurutnya menarik. Padahal menurut pandangannya, ada 3 buah lukisan yang sangat menarik sebelumnya, namun Tobalik tidak diperkenankan untuk berjalan kembali ke belakang.
Sang Guru tersenyum melihat tingkah Tobalik, lalu bertanya: “Mengapa kamu tidak berhasil mendapatkan satu lukisan juga? Apakah lukisan di sini jelek-jelek dan tidak dapat menarik perhatianmu..?”
Tobalik : “Bukan begitu Guru... Sebenarnya tadi saya sudah menemukan 3 buah lukisan yang sangat menarik hatiku, namun saya tidak memilihnya, karena saya berpikir kemungkinan lukisan selanjutnya pasti ada yang lebih indah".
Sang Guru : "Oh begitu yah..?"
Tobalik : "Saat saya tiba kembali ke posisi awal, saya baru menyadari bahwa yang saya lihat tadi adalah lukisan yang terindah...."
Sang Guru : "Oke, saya paham kok... Sekarang saya membebaskan dirimu untuk memilih lukisan sesuka hati sampai dirimu puas. Namun saya hanya memberi waktu 3 menit saja...."
Tobalik kembali memilih lukisan yang ada di dinding. Saat ini, dia memiliki kebebasan untuk memilih secara acak, namun waktu yang tersedia hanya 3 menit saja. Menjelang berakhirnya waktu, di tangan Tobalik terdapat dua buah lukisan yang sangat indah. Matanya terus menoleh ke kanan dan kiri, menimbang-nimbang lukisan mana yang akan dipilih. Tiga menit berakhir, ternyata Tobalik masih belum dapat memutuskan pilihannya...
Sambil tersenyum, Sang Guru berkata : "Anakku, itulah hidup. Semakin kita mencari kesempurnaan, maka semakin sulit kita akan mendapatkannya. Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki dan mutlak itu tidak pernah ada di alam duniawi ini. Cobalah untuk mengikhlaskan hati dengan menerima kekurangan dan kelemahan yang ada. Berusaha keraslah untuk memperbaikinya…"
Sobatku yang budiman...
Apa yang dialami Tobalik, seringkali terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Di saat kita telah menemukan sesuatu atau seseorang yang baik, kita justru mengabaikannya dan berharap mendapatkan yang lebih baik. Sementara itu, waktu yang tersedia untuk kita juga sangat terbatas.
Janganlah mencari kesempurnaan, namun sempurnakanlah apa yang telah ada. Salam kebajikan
sumber: KEBAJIKAN ( De 德 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar