TREND BERITA - KEBAJIKAN ( DE 德 ), BERITA TERKINI, BERITA HEBOH, BERITA SPORTS

KEBAJIKAN ( DE 德 ), BERITA TERKINI, BERITA HEBOH, BERITA SPORTS, RESEP MAKANAN, BERITA SEPAKBOLA, KHUSUS 18+

" target="_blank">

Breaking

 kaskus

Jumat, 25 Februari 2022

Menikah di Tengah Serangan Militer Rusia, Bahagia Tapi Menakukan!!

 


Trend Berita - Rakyat Ukraina terbangun dengan kenyataan mengejutkan ketika ledakan mengguncang kota-kota besar kemarin. Peristiwa itu membuat banyak orang melarikan diri dari ibu kota Kiev. Dilansir dari CNN, Jumat (25/2/2022), keluarga-keluarga di Kiev mengatakan mereka harus mengambil keputusan antara meninggalkan rumah mereka, menghadapi potensi bahaya di jalan atau tetap tinggalnya. 


Pada kamis (24/02) pagi, kemacetan parah terjadi di jalan-jalan di Kiev menuju ke barat, ketika penduduk berkemas dan berkendara ke arah yan berlawanan dari perbatasan Rusia. Yaryna Arieva dan pasangannya, Sviatoslav Fursin, bergegas melangsungkan pernikahan dengan suara sirene serangan udara yang meraung-raung. "ini sangat menakutkan," kata Arieva.

"Ini adalah momen yang paling bahagia dalam hidup anda, dan lalu anda pergi keluar, dan anda mendengarnya," sambungnya. Pasangan itu telah merencanakan untuk menikah pada 6 Mei dan merayakannya di sebuah restoran dengan teras yang sangat lucu, dan menghadap ke sungai Dnieper. "Hanya kami dan sungai dan lampu-lampu yang indah," ucapnya.

Namun kini, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi mereka bertekad untuk tetap tinggal dan berjuang. Setelah melangsungkan upacara pernikahan, pasangan itu bersiap pergi ke pusat pertahanan teritorial setempat untuk bergabung membantu membela negaranya.

Momok perang sebenarnya telah membayangi Ukraina selama bertahun-tahun. Tetapi, penduduk tetap tercengang menghadapi kenyataan baru ketika jumlah korban tewas mulai meningkat.

"Sulit untuk percaya bahwa sebenarnya tetangga kami yang melakukan ini, karena kami tidak pernah benar-benar percaya bahwa tetangga kami bisa datang begitu saja dan mengambil tanah kami dan memberi tahu kami apa yang harus dilakukan," kata seorang wanita yang berlindung di stasiun kereta bawah tanah di kota Kharkiv.

"Kami (adalah) negara merdeka Ukraina, dan kami tidak ingin menjadi bagian dari Rusia atau negara lain mana pun," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar