TREND BERITA - Gadis-gadis asal kota Manado, Sulawesi Utara, ternyata sudah tak asing lagi kecantikannya. Siapapun yang datang ke Manado, pasti akan terkesan dengan kecantikan wanitanya.
Anda tahu jawabannya? Kenapa gadis-gadis atau perempuan-perempuan Manado cantik-cantik? Apakah karena jenis-jenis makanan yang membuat perempuan-perempuan atau gadis-gadis Manado cantik-cantik? Apakah karena ramuan kecantikannya yang mereka pakai telah membuat gadis atau perempuan Manado itu cantik-cantik? Apakah karena alamnya?
Kenapa dan kenapa, pasti masih banyak pertanyaan serupa yang dapat kita deretkan di sini, tentang latar belakangnya, kenapa gadis atau perempuan daerah Manado itu cantik-cantik. Dan bukankah pria atau pemuda Manado juga tampan-tampan? Sekali lagi apa alasannya? Anda bisa jawab?
Yang jelas, siapa yang datang ke Manado, pasti tahu dengan pasti dan terkesan kalau gadis Manado itu cantik-cantik. Lelaki normal dibuat klepek-klepek, degup jantungnya berdebar kenceng, air liurnya mungkin menetes deras. Sulit rasanya mencari kekurangan gadis Manado tersebut. Apalagi pada saat jalan berkelompok anda akan susah membedakan mana gadis yang jelek di antara mereka. Semuanya cantik-cantik, seksi dan aduhai. Yang ada, mata akan tertuju dan mencari mana di antara gadis itu yang lebih cantik. Dan semuanya itu cantik-cantik.
Tentu hal ini berbanding terbalik, jika anda berada di luar Sulut. Kesan itu saya dapat sejak pertama meninggalkan tanah Bugis, Beberapa teman saya di Jakarta, beberapa yang perempuan, memang cantik semua. Menariknya, selain cantik-cantik, hidup persaudaraan mereka juga sangat bagus, kerukunan beragama juga sangat bagus. Tingkat toleransi tinggi. Makanya tak salah jika semboyan daerah ini adalah "Torang Samua Basudara" yang dalam bahasa Indonesia berarti "Kita Semua Bersaudara". Mencari teman dan cepat akrab di Manado ternyata bukan hal yang sangat sulit tentunya.
Namun begitu, belum juga ada jawaban, mengapa perempuan dari etnis Manado cantik-cantik? Dan ternyata, semua jawaban itu, satu sama lainnya sama persis. Mereka mengatakan, surga gadis cantik di negeri ini ada di Sulut, dengan kantong-kantongnya adalah suku asli Minahasa, Tomohon, Tondano, dan beberapa daerah lainnya. Sedikitnya ada dua sebutan gadis cantik di wilayah ini.
Pertama adalah budo. Sebutan budo digunakan untuk gadis cantik yang memiliki kulit putih. Sedangkan yang kedua adalah tole. Sebutan ini dialamatkan bagi gadis cantik berkulit putih bersih dari daerah pegunungan. Dari semua jawaban itu, pernyataan saya masih menggantung. Kenapa paras mereka bisa begitu cantik, ternyata jawabnya bertalian erat dengan sejarah leluhur daerah Sulut di zaman kolonialisme Belanda dan jauh sebelumnya.
Pada zaman dahulu, menurut cerita warga asli Sulut, dan dituturkan serta diperoleh dari berbagai sumber yang mencoba menelusuri sejarahnya, tak sedikit masyarakat pribumi yang dipinang oleh warga asing asal Belanda, Jepang, dan negara lainnya. Dari situlah hingga kini, turunan WNA di Sulut berlipat-lipat ganda. Jawaban singkat itu ternyata ada benarnya juga. Namun, bukan hanya kecantikan gadis asal Sulut yang menjadi daya tarik para turis, pelancong, atau wisatawan untuk datang berkunjung.
Objek wisata di wilayah ini, terutama pantainya yang menjulur sepanjang Teluk Manado, kota tua, dan kerukunan antar umat beragamanya juga menjadi nilai lebih dari daerah ini. Latar sosial budaya yang paling mencolok pada kawasan ini adalah agama. Agama Islam adalah bagian dari peradaban sejarah Kota Manado. Beberapa kawasan yang dihuni oleh umat Muslim di antaranya ada di Kampung Ternate, Kampung Islam, Kampung Jawa, Kampung Bugis, Kampung Arab, dan lainnya.
Khusus Kampung Arab, letaknya hanya sekitar satu kilometer dari pusat kota titik nol (zero point). Berdampingan dengan Kampung etnis Tionghoa, masyarakat Kampung Arab (sesuai namanya mayoritas adalah keturunan Arab) banyak dari Gorontalo. Kampung Arab menjadi salah-satu ikon wisata religius di Kota Manado, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Wisatawan asing maupun mancanegara selalu datang berkunjung ke daerah ini.
Balik ke gadis cantik di Sulut, mereka bukan hanya berada di wilayah perkotaan. Tetapi juga di pelosok-pelosok desa. Maka tidak berlebihan jika ada yang mengatakan, Sulut merupakan surga gadis-gadis cantik. Mereka cantik, bukan karena ramuan-ramuannya, bukan karena dadanannya, bukan karena apanya, tetapi dari sononya memang cantik. Apalagi karena di daerah ini sejak dulu kala sudah terjadi perkawinan campur. Maka, benar juga kata orang, kawin dengan suku lain akan memperbaiki keturunan.
Bagi para perjaka, bertualanglah mencari gadis-gadis cantik di Manado. Jika perjaka-perjaka sampai di sana, dan ingin meminang gadis-gadis cantik, ya, akan bingung sendiri, karena semuanya cantik-cantik. Bersyukurlah Indonesia, berbanggalah menjadi Indonesia, karena di negeri ini, bukan hanya alamnya yang indah-indah, tetapi lebih dari itu, gadisnya juga cantik-cantik, ya semuanya indah dan penuh pesona.
Sumber : Sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar