TREND BERITA - KEBAJIKAN ( DE 德 ), BERITA TERKINI, BERITA HEBOH, BERITA SPORTS

KEBAJIKAN ( DE 德 ), BERITA TERKINI, BERITA HEBOH, BERITA SPORTS, RESEP MAKANAN, BERITA SEPAKBOLA, KHUSUS 18+

" target="_blank">

Breaking

 kaskus

Kamis, 11 Mei 2017

Website Tempo Dihack Akun Bernama Rizieq Shihab! Hacker Mulai Gerah Dengan Ulah Mereka!!!

TREND BERITA, Jakarta - Setelah Website Pengadilan, Sekarang Giliran Website Tempo Dihack Akun Bernama Rizieq Shihab!

Luar biasa animo rakyat yang dituangkan di dalam kesedihan mereka yang begitu mendalam karena Ahok divonis dua tahun penjara. Bukan hanya website pengadilan saja yang dihack, melainkan website media massa mainstream Tempo.co juga terkena aksi peretasan oleh “Rizieq Shihab”. 

Uniknya website Tempo.co dihack oleh orang yang mengaku dirinya sebagai Rizieq Shihab. Izinkan saya untuk tetap menganggap bahwa Rizieq memang punya tim Cyber Army yang bisa melakukan peretasan kepada website canggih, meskipun kemungkinan besar adalah hoax. Entah kendaraan apa yang mereka gunakan untuk meretas website mainstream ini.

Ternyata Rizieq juga memiliki sekelompok hacker yang melakukan peretasan kepada website dengan security yang baik. Website sekelas Tempo.co saja bisa diretas oleh Rizieq Shihab. Tidak sampai sebulan sudah ada empat website besar yang dihack, mulai dari Telkomsel, Indosat ooredoo, Pengadilan Negeri, dan sekarang Tempo.co.

Lantas mengapa tempo.co menjadi sasaran bagi para hacker? Mungkin banyak yang berpendapat selama beberapa bulan ini Tempo.co dianggap tidak netral. Tempo adalah majalah berita mingguan Indonesia yang umumnya meliput berita dan politik dan diterbitkan oleh Tempo Media Group. Majalah ini merupakan majalah pertama yang tidak memiliki afiliasi dengan pemerintah.

Tempo didirikan oleh Goenawan Mohamad dan Yusril Djalinus, dengan edisi pertamanya terbit pada 6 Maret 1971 Terbitnya edisi tersebut tidak bisa lepas dari peran prakarsa sekumpulan anak muda pada tahun 1969, antara lain yaitu Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Christianto Wibisono dan Usamah, dan awalnya majalah itu bernama “Ekspres”. Namun dikarenakan adanya perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan pihak pemilik modal utama, maka Goenawan dan kelompoknya keluar dari Ekspres pada tahun 1970.

BACA JUGA : Situs Resmi PN Negara Diretas, Hacker Tulis Pesan Soal Ahok

Tempo belakangan ini memperlihatkan ketidaknetralannya di dalam pemberitaan media massa. Entah apa yang terjadi pada Tempo, sepertinya media besutan Goenawan Mohammad ini sering kali berpindah pendulun sejak tahun 2014. Keberpihakannya awalnya kepada Jokowi, sekarang mulai bergeser ke kubu Prabowo. Dan pada akhirnya hari ini kita lihat bahwa puncak kejengahan warga mulai muncul. Dengan diretasnya website Tempo.co, kita tahu bahwa ada yang sedang dilancarkan oleh para peretas ulung ini.

Siapakah mereka? Apakah mereka betul-betul cyber army dari kubu Rizieq, ataukah pendukung Ahok? Disini kita sulit untuk berspekulasi pendukung siapa. Satu hal yang pasti, peretas ini cerdas dan tidak bermain-main di dalam melakukan peretasan. Mereka tahu bagaimana harus bergerak. Pola pergerakan mereka terstruktur. Mereka membidik situs-situs besar, dan relevan dengan kejadian belakangan ini.

Melihat keberpihakan Tempo yang mengayun kesana kemari, tentu membuat para hacker ini “iseng” untuk melakukan peretasan. Beberapa waktu lalu, ada dua website operator seluler besar di Indonesia juga diretas. Telkomsel dengan keluhan mahalnya biaya internet, dan juga Indosat Ooredoo yang dianggap sok pahlawan mencari kesempatan dalam kesempitan.

Lalu kejadian berulang hari ini 10-11 Mei 2017. Website pengadilan tinggi negeri dengan wajah Ahok terampang di depannya, dan website tempo.co dengan wajah Rizieq di depannya. Bagi saya, para peretas ini melalukan hal ini bukan sekadar iseng saja. Namun ada pesan yang ingin disampaikan. Ada narasi epic yang sedang disuguhkan oleh para peretas.

Mereka memiliki ketidakpuasan kepada kondisi negara saat ini. Mereka tidak menuding salah satu pihak. Ketidakpuasan rakyat pada vonis sidang Ahok ini justru menjadi sebuah trigger/ pemicu dari pergerakan para hackers yang ada di Indonesia. Apakah mereka anonymous atau tim lain, kita tentu tidak tahu.

Para peretas lebih suka bermain dari belakang, karena memang itu natur mereka. Media-media besar dihantam begitu saja dengan peretasan yang ada. Mudah sekali bagi mereka melakukan peretasan. Entah klarifikasi apa yang akan dimunculkan oleh pihak pengadilan negeri dan pihak Tempo.co terkait kasus peretasan ini. Mungkinkah “ngambek”nya Goenawan Mohammad kepada salah satu paslon terdahulu, menjadi pencetus terjadinya aksi retas-meretas ini? Mungkin hanya Tuhan dan hackers yang tahu. Entah mengapa, saya merasa bahwa ini masalah keberpihakan.

Atau jangan-jangan Rizieq sendiri yang mengatur serangan peretasan ini dari Arab, negara 1001 malam ini? Hmm.. Bisa jadi.. Mungkin sudah kuduga..

Sumber : Seword

Tidak ada komentar:

Posting Komentar